Search This Blog

Monday 24 May 2010

Janji Allah Bagi Orang Yang Akan Menikah

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1]

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan- Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. [2]
Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia [3], pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll. [4]

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain. [5]

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.
Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad). [6]

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35). [7]

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim). [8]

6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)
Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.
Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Friday 21 May 2010

Konsert Aura Ungu (KAU)



Hari ni, lepas keja nanti (Rehat tengahari) nak pi Shah Alam. Untuk penglibatan dalam menjayakan Konsert Aura Ungu (KAU) Anjuran Nisa Malaysia. Nisa' Serdang ditugaskan untuk bahagian Protokol di bawah Kak Shida Simple. 

So, hari ni, keja separuh hari saja di opis..selebihnya merendek di Shah Alam. Xtau la gambaran sambutan di sana. Kena beli tiket ni, nak masuk konsert ni, RM10. Ada jemputan khas, Aishah dan Heliza untuk persembahan istimewa. Ok daa, cau cin cau!

Wednesday 19 May 2010

Bavaria Beer

Hari ni, dapat aduan dari salah seorang saudara seagama kita yang sangat prihatin pada isu makanan dan minuman halal. 

Bavaria Beer Non alcoholic ni dijual di Bintang Bangi, di kawasan/rak minuman biasa dengan minuman2 lain seperti Mirinda, Air kotak Teh Bunga, Soya dan lain2. dan kebanyakan kedai2 makan Melayu di sini juga dijual. Saudara kita yang lain (Melayu) dengan tanpa rasa ragu2, dengan selamber badak, boleh minum.


Minuman ni dikeluarkan di Holland. Tiada tanda HALAL, tapi diisytihar non-alcohol, jadi ramai je yang membeli. Orang ni dah buat aduan ke PPIM, nanti PPIM akan datang utk amek sampel minuman ni di Pejabat ADUN.

Kalau tengok, komen2 kat website tentang minuman ni, ramai yang akan menyama dan membandingkan rasanya dengan minuman arak yang lain seperti Carlsberg dan sebagainya. Boleh dapatkn maklumat lanjut di internet.

Sekadar menyedarkan yang lain, kalau ada yang xperasan dengan fenomena yang berlaku di tempat kita. Kita xsedar pun minuman ni wujud, tapi orang lain dah bergelen2 meneguk minuman ni. Na'uzubillah.

Wednesday 12 May 2010

Kursus Cupcake yang Special

Pendaftaran kursus melalui YM ja dengan Kak Shiqin (MamaBisya). Kak Shiqin ni orang Kelantan, keja di JAKIM. Yuran kali ini RM50 sahaja. Belajar buat buttercream cupcake dan icing serta decorating cake. Memang Nabilah teruja nak buat ni semua. Dulu masa keja dok tengok dari jauh ja. Yang besa Nabilah buat, tulis ucapan kat kek tu, macam Selamat Hari jadi, Hepy Besday, Selamat Bertunang, Selamat Pengantin Baru. Emm corak2 tu xreti. Teringin sangat nak belajaq buat hias2 tu. Kali ni ada peluang, memang Nabilah gunakan kesempatan ni semaksima mungkin, insyaAllah.

Harap dapat praktikkan lagi lepas ni. Dan target Nabilah, nak buat kek/cupcake untuk hari istimewa nanti, insyaAllah.





Owh, owh lawak la, tengok2 balik. Hiasan yang terakhir tu xcomel, N-H. Asalnya nak buat macam lain, tapi angin berubah mcm nak kalut2 sket sebab kak Hamidah dah balik, suami dia nak pi keja. Pas2 tinggal Nabilah sorang2, segan plak nk dok lama2 kt umah orang. Bila terkejan2, idea yang best pun dah hilang. Pas2 terpaksa ar cucuk Red Love tu kat situ, sebab kosong,. Tu pun, Kak Shiqin yang bagi idea suh cucuk Love tu. Xtau nak hias apa lagi kat situ. Macam tau2 je Kak Shiqin ni, ahaks.... Hilang idea ceq, emm


Apa2 pun, terima kasih kepada Kak Shiqin, sebab sudi berkongsi ilmu dengan kami semua as your students cupcake. Anak dia pun tembam cam cupcake, ha. Asyik makan kek ja ha.. Tiap2 kali mama dia buat kek, dia makan kek. Bukan kek saja dia makan, nak icing lagi, aduyai..bahaya gak ni. Nabilah plak dok sibuk2 tya Kak Shiqin, "xgemuk ka dia, akak, makan banyak2 ni? Bahaya kat dia ja bila besar nanti, obes ha.." Harap xda kesan buruk pada orang yang berada di sekeliling tukang masak camni.



Tuesday 11 May 2010

AL-I’JAB BIL NAFSI (TERPESONA DENGAN DIRI SENDIRI)



Usrah Nisa' Bulan Mei diadakan pada 7 Mei 2010, pada pukul 9 malam di Pejabat PAS Kawasan Serdang. Kehadiran kali ini sangatlah memberangsangkan. Muka2 baru pun ramai. banyaknya perubahan dan sambutan, Alhamdulillah. Pada Usrah kali ini, tajuk yang dibincangkan adalah tajuk kelima dalam Buku "Wabak Sepanjang Jalan", iaitu Al-I'jab bil Nafsi iaitu terpesona dengan Diri Sendiri.

Mari kita fahami seterusnya, insyaAllah tentang apakah yang dimaksudkan dengan Al-I'jab dan kesannya terhadap pendokong-pendokong jemaah. Pembentang kali ini adalah Pn Sakinah dan Cik Safiyyah ye...

5) AL-I’JAB BIL NAFSI (TERPESONA DENGAN DIRI SENDIRI)

Pengertian (bahasa) : Gembira dan berharapan baik -Rasa besar dan membesarkan

Pengertian (Istilah) : Suatu kegembiraan degan diri sendiri, hasil dari apa yang dilakukannya sama ada perkataan atau perbuatan tanpa menyinggung orang lain, tanpa mengambil kira perbuatan dan perkataan tadi baik atau buruk, terpuji atau terkeji.

Sekiranya perasaan terpesona tadi menyentuh dan menyinggung orang lain dalam bentuk penghinaan ke atas peribadi mereka di samping dia mengecilkan apa yang mereka lakukan itu, dikira al-ghurur atau terlalu mengagumi diri sendiri. Sekiranya telah menyentuh perasaan orang lain dalam bentuk penghinaan peribadi mereka juga meninggikan dirinya ke atas mereka ianya dinamakan Al-Takabbur atau begitu mengagumi dirinya.

Sebab-sebab Berlakunya al-I'jab bil nafsi

1) Suasana awal dibesarkan
Kadangkala Al-I'jab bil Nafsi berpunca dari suasana yang dialami semasa tahap awal seseorang itu dibesarkan.

Mungkin di sinilah rahsianya kenapa Islam menegaskan ke atas ibu bapa agar sentiasa iltizam dan patuh kepada peraturan Allah seperti yang telah kita terangkan dalam perbincangan penyakit kedua, iaitu penyakit pembaziran.

Hanya peraturan Allah sahaja yang dapat melindungi ibu bapa daripada menyeleweng. Dengan yang demikian barulah mereka dikira layak untuk dicontohi oleh anak-anak.

2) Memuja dan memuji secara berdepan tanpa mematuhi dan mengambil kira adab dan peraturan hukum syara' yang berkaitan dengan pujian.

Kadangkalanya sebab yang mendorong kepada sikap terpesona dengan diri sendiri ialah kerana pemujaan dan pujian yang diberi secara berdepan tanpa mematuhi dan mengambil kira adab dan peraturan hukum syara' yang berkaitan dengan pujian.

Abdul Rahman bin Abi Bakrah meriwayatkan dari bapanya, katanya: Seorang lelaki memuji kawannya di depan Nabi Muhammad SAW. Lantas Nabi menegur dengan katanya: "Celaka kamu, kamu telah memotong tengkok kawanmu" (baginda melafaznya berkali-kali). Apabila salah seorang dari kamu tidak dapat mengelak kecuali memuji kawannya maka hendaklah ia berkata: "Pada perkiraan saya orang ini demikian, demikian, dan pada Allah ada penilaiannya dan aku tidak memuji seseorang itu mengatasi pujian Allah itu pun kalau ia mengetahui tentang kebenaran yang dipuji.

Tambahan*** Adab ketika memuji orang, mulakan dengan ucapan "MasyaAllah tabarakallah...." atau "Subhanallah.........."

3) Mendampingi Golongan yang Bersifat Kagum dengan Diri Mereka Sendiri

Kadangkala sebab menjadikan seseorang itu terpesona dengan diri sendiri adalah berpunca dari perdampingan dan pergaulan mereka dengan yang bersifat tersebut. Hal ini berlaku disebabkan tabiat manusia begitu sekali terpengaruh dan terkesan dengan perwatakan rakannya, lebih-lebih lagi jika rakannya itu mempunyai perwatakan yang begitu hebat dan memiliki pengalaman yang banyak serta banyak mengharungi liku-liku hidup, sedangkan orang yang mendampingi mereka tidak mengetahui hakikatnya yang sebenar.

Kemungkinan di sinilah rahsia di sebalik penegasan Islam tentang perlunya memilih rakan agar ianya dapat memberi buah atau hasil yang baik, dan kesudahan yang terpuji. Nas-nas syara' tentang perkara ini telah pun dinyatakan semasa kita membincangkan tajuk al-Futur.

4) Berada di dalam nikmat dengan melupai penganugerah nikmat (Allah)

Kadangkala sebab yang menjadikan seseorang itu terpesona dengan dirinya sendiri disebabkan ia berada di dalam nikmat. Sedangkan ia melupai penganugerah nikmat. Terdapat jenis amilin di mana apabila Allah mengurniakannya nikmat sama ada nikmat harta benda, ilmu pengetahuan, kekuatan, pangkat atau seumpamanya dia akan tenggelam dengan nikmat tadi sehinggakan dia melupai pemberi nikmat itu, iaitu Allah. Hasil dari pengaruh nikmat dan kekuasaanya itu maka dirinya membisik bahawa apa yang diperoleh dari nikmat tadi tidak lain dan tidak bukan kerana keupayaan dan kebolehan yang ada padanya seperti yang dilafaz oleh Qarun :

Qarun berkata: "Sesungguhnya apa yang diberi kepada aku harta, itu kerana ilmu yang ada pada ku."

Bisikan ini akan terus bersemarak di dalam dirinya sehinggalah ia melihat bahawa ia telah sampai ke kemuncaknya dengan merasai begitu selesa, dan dia bergembira setiap apa yang dihasilkannya. Sekalipun apa yang dilakukannya itu tidak betul. Yang demikian itulah dinamakan al-I'jab bil nafsi.

Kemungkinan di sinilah rahsia di sebalik penegasan Islam bahawa punca bagi segala nikmat adalah datangnya daripada Allah. Oleh itu, setiap muslim adalah berkewajipan bermunajat kepada Tuhannya pagi dan petang dengan berdoa tiga kali.

"Ya Allah, apa saja nikmat yang aku peroleh di waktu pagi atau dari mana satu makhluk engkau, maka dari Engkau sahaja dan tidak ada sekutu bagi engkau maka segala pujian dan segala kesyukuran bagi Engkau."

5) Memikul tugas sebelum matang dan tarbiyahan secukupnya

Kadangkala berlakunya al-I'jab bil nafsi adalah disebabkan seseorang itu dibebankan dengan tanggungjawab sebelum ianya matang atau di tarbiyah dengan secukupnya. Ini disebabkan fenomena yang wujud di dalam gerakan Islam itu sendiri di mana mahu tidak mahu sebahagian amilin terpaksa bertanggungjawab mengendalikan sebahagian kerja pada hal mereka belum layak untuk memikul tugas atau diberi kepercayaan bagi menduduki tempat yang dimilikinya sekarang ini, kecuali kerana kebolehan dan keupayaan yang mereka miliki.

6) Lalai atau gagal mengenali tentang hakikat diri

kadangkala berlaku al-I'jab bil nafsi adalah berpunca dari kealpaan atau kejahilan tentang hakikat diri. Apabila manusia alpa atau gagal mengenali hakikat dirinya, di mana manusia pada hakikatnya dijadikan dari air mani yang keji yang keluar dari saluran kencing, dan mereka juga adalah makhluk yang pada tabii dan sifatnya penuh dengan kekurangan, di samping itu pada akhirnya mereka akan disemadikan di dalam tanah sebagai tempat kembali. Maka pada masa itu, diri mereka akan menjadi bangkai busuk yang menjijikkan, dan menjadikan seluruh makhluk akan menjauhkan diri kerana tidak tahan dengan bau busuknya.

Apabila realiti ini dilupai oleh manusia, bahkan ia merasai dirinya begitu penting, apatah lagi pihak syaitan terus merangsang tentang apa yang sedang bermain di kepalanya. Maka pada akhirnya ia akan terpesona dengan diri sendiri atau al-I'jab bil nafsi.

7) Keturunan yang Baik dan Mulia

Kadangkala sebab yang membawa kepada al-I'jab bil nafsi ialah kerana seseorang itu berasal dari keturunan yang baik dan mulia. Apabila seseorang amilin menyedari bahawa dirinya datang dari keluarga kenamaan atau dari keturunan baik dan mulia ia mungkin akan merasai bahawa diri dan apa sahaja yang dicetuskannya adalah baik belaka. Padahal dia lupa atau sengaja melupakan bahawa keturunan atau asal-usul tidak mungkin menjadikan seseorang itu maju ke depan atau pun mundur ke belakang. Bahkan punca segala ini bergantung kepada tindakan yang dilakukannya dengan begitu bersungguh-sungguh dan berpenat lelah. Cara yang demikian akan terhakis rasa bangga dengan keturunannya yang mulia dan baik yang membawanya kepada al-I'jab bil nafsi.

8) Keterlaluan dan Berlebihan dalam Memberi Penghargaan dan Penghormatan.

Kadangkala sebab yang membawa kepada al-I'jab bil nafsi adalah disebabkan penghormatanyang diberi kepada seseorang itu agak berlebihan dan keterlaluan. Kadangkala kita dapati ada di kalangan para amilin yang diberi penghormatan oleh rakan-rakan di dalam jemaah atau orang lain dalam keadaan yang agak berlebihan dan keterlaluan, yang mana ianya jelas bercanggah dengan petunjuk Islam, dan ditolak oleh Undang-undang Allah. Sebagai contoh mereka terus bangun atau duduk selagi mana orang yang dimuliakan itu bangun atau duduk, atau mencium tangannya dan membongkokkan diri bila berhadapan dengannya atau mengikutinya dari belakang apabila ia berjalan.

Bila penghormatan yang sedemikian diberi, orang tadi akan merasai segala penghormatan yang diberi kepadanya tidak lain dan tidak bukan ialah kerana keupayaan dan kehebatan yang ada padanya dan tidak pula ada pada orang lain. Bisikan ini akan terus bersemarak di dalam dirinya sehinggalah membawanya kepada al-I'jab bil nafsi, wal iyazubillah.

9) Ketaatan yang Melampaui Batas

Kadangkala sebab yang membawa al-I'jab bil nafsi ialah berpunca dari ketaatan dan kepatuhan yang melampaui batas. Kadangkala terdapat para amilin yang menerima taat setia dari para pengikut yang begitu keterlaluan, yang jelas tidak selari dengan manhaj Allah sehinggalah ketaatan yang diberi itu seolah-olah kepatuhan berlaku dalam semua perkara sama ada makruf ianya atau mungkar atau yang baik mahupun yang jahat.

10) Tidak menyedari tentang kesan yang akan timbul dari perlakuan al-I'jab bil nafsi

Perkara yang terakhir yang boleh membawa kepada al-I'jab bil nafsi ialah tidak menyedari tentang kesan dan akibatnya. Kelakuan dan tindak-tanduk manusia dalam hidup pada kebiasaannya adalah berpunca dari apa yang ia faham atau tidak faham tentang akibat yang akan diterima hasil dari tindak-tanduknya.


Kesan al-I'jab bil nafsi

1) Terjebak ke dalam perangkap al-Ghurur bahkan juga al-Takabbur

Kesan dari al Ghurur dan al Takabbur adalah begitu bahaya, di mana sifat kedua-duanya itu akan membawa kepada kebinasaan. Ini disebabkan orang yang al-I'jab bil nafsi dengan dirinya sendiri pasti akan didorong oleh sifat tadi untuk melupakan dirinya dan ia akan mengenepikan usaha untuk menyemak dan muhasabah dirinya. Dengan berlalunya masa, ia akan berkembang sebagai penyakit.

2) Terhalang dari mendapat taufik Allah

Ini disebabkan sikap ujub yang ada pada seseorang itu akan terus mengheretnya kepada satu sikap yang dinamakan keakuan. Ia akan terus bergantung kepada sikap keakuannya itu di dalam semua perkara dan tindakan, sehinggakan ia terlupa atau melupai Khaliq atau penciptanya yang mentadbir urusannya juga penganugerah segala nikmat yang ada padanya, sama ada zahir ataupun yang batin.

3) Kecundang apabila berhadapan suasana gawat dan genting

Ini disebabkan orang yang ujub itu sentiasa mengabaikan dirinya dari tazkiyyah atau meningkatkan pengabdiannya di jalan Allah. Dengan keadaannya yang begini dari awal-awal lagi ia akan kecundang dan tidak berupaya apabila bertembung dengan suasana gawat dan mencabar. Oleh kerana ia tidak mengenali Allah semasa senang maka Allah juga tidak mengenalinya semasa susah.

4) Orang ramai menjauhkan diri dan membencinya

Ini disebabkan orang yang ujub itu sentiasa mendedahkan pekong di dadanya yang membawa kepada kemurkaan Allah. Sesiapa yang Allah murkai, maka seluruh penghuni langit akan turut memarahinya. Ekoran dari itu, kemarahan yang wujud di langit akan diturunkan pula ke bumi untuk turut memarahinya. Sebagai hasilnya, orang ramai akan menjauhkan diri darinya, di samping mereka membencinya juga tidak sanggup bukan sahaja untuk melihatnya, bahkan untuk mendengar suaranya pun mereka tidak mahu.

5) Balasan dari Allah sama ada cepat atau lambat

Ini disebabkan orang yang terpesona dengan dirinya telah menjadikan sifat atau akhlaknya itu terdedah kepada azab Allah dalam kadar segera di mana ia akan dimusnahkan seperti yang pernah berlaku kepada umat-umat dahulu kala. Atau sekurang-kurangnya ia akan dibalas dalam bentuk keluh kesah, hilang pedoman dan hilang ketenteraman jiwa. Manakala azab yang lambat pula, mereka akan diazab oleh Allah dengan api neraka bersama-sama orang-orang yang sebasib dengannya.

KESAN KE ATAS GERAKAN ISLAM

1) Mudah ditembusi
Ekoran dari itu, gerakan Islam akan dipukul atau sekurang-kurangnya ia akan dibantutkan, pada masa itu gerakan Islam tidak mencapai hasilnya kecuali selepas berhempas pulas yang begitu banyak, dan mengambil masa yang agak panjang. Kesemuanya ini agak kecundangnya para amilin yang kagum dengan diri sendiri dalam menghadapi suasana getir dan mencabar. bahkan mereka akan dihalang dari memiliki pandangan yang jauh dan tajam yang akan menolong mereka mengenal pasti golongan yang mengaku penglibatan mereka di dalam gerakan di samping mampu membezakan di antara mereka dan golongan lain yang turut serta di dalam gerakan.

2) Terhenti atau sekurang-kurangnya agak lambat untuk memperoleh sahabat dan para penyokong
Ini disebabkan orang ramai sentiasa menjauhkan diri dari mereka, di samping mereka juga tidak senang atau benci kepada para amilin yang sentiasa kagum dan terpesona dengan diri sendiri. Kesemuanya ini sudah pasti memerlukan jalan yang begitu jauh untuk direntasi dan bebanan yang begitu banyak perlu dipikul oleh gerakan Islam. Demikianlah rupanya kesan yang ditinggalkan oleh al-I'jab bil nafsi ke atas gerakan Islam dan para amilinnya.

FENOMENA AL-I'JAB BIL NAFSI

1) Menonjol kebaikan diri
Berbangga dengan diri sendiri merupakan ciri pertama al-I'jab bil Nafsi, di mana seseorang itu akan sentiasa memuji dan mengangkat dirinya sendiri. Padahal ia lupa atau sengaja melupakan.

2) Enggan menerima nasihat
Seseorang itu susah untuk menerima nasihat bahkan ia sentiasa cuba mengelakkan diri dari dinasihati. Pada hal tidak ada kebaikan bagi sesuatu kaum yang tidak beramal dengan nasihat menasihati dan tidak juga menerima nasihat.

3) Rasa gembira apabila mendengar kelemahan orang lain terutama yang berlaku di kalangan rakan-rakannya.
Seseorang itu akan merasa begitu seronok apabila ia mendengar berita tentang keaiban atau kelemahan orang lain lebih-lebih lagi kelemahan yang ada pada rakan-rakannya. Sikap sedemikian telah mendorong al Faudhail bin Iyaz Rahimahullah berkata:

"Sesnggyhnya di antara tanda munafiq seseorang itu ialah ia akan merasa begitu seronok dan senang apabila ia mendengar tentang keaiban yang ada pada rakan-rakannya."

CARA MENGUBATI PENYAKIT AL-I'JAB BIL NAFSI

  1. Sentiasa mengingati hakikat kejadian diri manusia.
  2. Sentiasa mengingati tentang apa itu hakikat dunia dan apa pula hakikat akhirat
  3. Sentiasa mengingati tentang nikmat Allah yang dilimpahkan ke atas manusia sebesar-besar sehinggalah ke sekecil-kecilnya.
  4. Sentiasa memikirkan tentang mati, dan kedudukan selepas mati yang penuh dengan penderitaan dan kengerian.
  5. Sentiasa mendengar dan mengamati kitab Allah dan Sunnah NabiNya.
  6. Sentiasa menghadiri majlis tamu, terutama majlis ilmu yang membicarakan tentang penyakit jiwa (hati) dan cara-cara mengatasinya.
  7. Sentiasa memerhati keadaan orang yang sakit, cacat anggota, bahkan juga orang-orang yang mati terutamanya pada waktu mereka dimandi, dikapan dan ditanam.
  8. Memperingatkan ibu bapa agar membebaskan diri dari penyakit al-i'jab bil nafsi dan seumpamanya.
  9. Hendaklah menjauhkan diri dari bergaul dengan golongan yang kagum dengan diri sendiri.
  10. Hendaklah sentiasa diperingati tentang betapa perlunya adab dan tatatertib syara' diikuti dalam menyampaikan sesuatu penghargaan, pujian, dan penghormatan juga dalam memberi kesetiaan dan ketaatan.
  11. Jangan terlalu gopoh untuk memegang teraju kepimpinan dalam keadaan-keadaan tertentu.
  12. hendaklah selalu mengkaji dan merenungi sejarah golongan yang terdahulu bagaimana mereka mengawal diri apabila bertembung dengan perlakuan ini.
  13. Mendedah dan membiarkan diri dari semasa ke semasa kepada suatu sikap yang boleh menghapuskan rasa sombong dan meletakkan diri dalam keadaan yang sebenar.
  14. Perlu kepada pengawasan orang lain yang sentiasa berada di sampingnya.
  15. Muhasabah diri sepanjang masa sehingga ia berjaya mengenal pasti keaiban yang ada pada dirinya.
  16. Mengenal pasti akibat dan kesan yang timbul dari perlakuan penyakit ini.
  17. Memohon pertolongan Allah melalui perantaraan doa, pertolongan dan penyerahan diri kepadaNya.
  18. Perlu menekankan tentang tanggungjawab individu, tanpa mengambil kira keturunan dan asal usul.


Thursday 6 May 2010

Misi Kempen Hulu Selangor : Part 2

Misi Kedua kali dipandu oleh Nada, Nabilah, Kak A'an dan sorg isteri, Kak Zahrah. Awal perjalanan ikut kereta En Azizi, YB pun ada sama. Akhirnya kami terputus panduan sebelum nak masuk highway PLUS. Jauhnya kami merantau sampai masuk KL. Akhirnya dapat keluar dari sesak padat di kawasan Pudu dan masuk highway PLUS. En Azizi dan YB tunggu kitorg kat R&R Rawang. Dah sampai kat sana, siap jamak Solat Maghrib dan Isyak. Teruskan perjalanan ke Ulu bernam. Nak cari Ulu Bernam pun susah. Sampai ke Perak dah. Individu yang diberi no telefonnya sebagai penunjuk jalan kami pun, boleh buat bengong. Sape ni, saya xkenal la? Buatpa nak datang Ulu Bernam? Hai nk mengamuk ja rasa...

Dah sampai kat umah penginapan Muslimat, umah dah penuh plak. Xbo lg nk terima orang tinggal kat sini. Pas2 km ke tempat baru la. Akhirnya malam2 tido kat atas rumah kedai sorang peniaga ni. Memang dia khaskan untuk petugas2 ni. Alang2 nak makan, boleh trun bawah ja, sebab kedai makan, Alhamdulillah.

Ni suasana keesokkannya, Rumah Muslimat yang tidak dapat lagi menerima kemasukan kami semua, hukhukhuk!

~Ramai la, sapa ntah, Nabilah pun xkenal~
~Ada yang sesetengahnya Nada kenal, kira org kuat skuad petugas PRK untuk Selangor la ni~
~Ada juga yang datang dari negeri lain, seperti Melaka, Perak, Kelantan, etc....~

~Edaran risalah semasa berkempen~

~Sebelum memulakan gerak kerja, kena dengaq taklimat dulu kat sini. Memang mantop la skuad Hulu Langat ni, Nada kata. Setiap kali PRK memang org2 ni la sama, keja2 mereka tersusun, sistematik.~

~Pemandangan kemeriahan susana PRK~

~Kenderaan yang digunakan untuk mengangkut petugas yang tidak berkenderaan sendiri~

~Sebelum taklimat dimulakan~
~Buat rantaian poster dahulu~
~Bertembung dengan skuad lain semasa edaran slip pemilih~

~Sebelum nak mula~

~Mencari2 arah jalan2 umah yang terdapat pada slip pemilih~

~Jom saya ikut sekali~

~Mula bergerak~

~Wakil PAS Selangor~

~Skuad Serdang~

~Semua rumah ada bendera BN-UMNO~

~Skuad SAYANG Wanita UMNO (berbaju merah, ang..ang..)~

~Kempen, kempen~
~Pakcik, pakcik, memberikan senyuman~
~Dah habis edar, rehat daa~
~Minum2 dulu, panas tu~

~Balik umah Muslimat, ada adik2 UPSI yang tolong makcik2 di dapur. Kebetulan masak sardin daa...Xdapat ar nak makan. Nada pun xmakan sangat. pas2 nasi xhabis, kesian kat nasi, terpaksa buang. Maafkan kami, huuuuuuuu~

~Poster Dato' Zaid~

~Selepas makan tengahari, dalam kol 3, ada gerak kerja seterusnya~

~Ada edaran hamper, beras~

~Ha, siap angkut 3 kampit lg~

~Nada, bo tahan gak dia, 2 kampit sekali angkat. Yang ni gambar yg sekampit punya. Awal2 tu, xsmpt nk snap~

~Tapi kitorg kena pi hias pondok panas daa~

~Memang panas ar dok sana~

~Masa sesi taaruf, sebelum nak mula keja~

~Jeng, jeng, jeng! Binatang yang Wak suka, heeeee~

~Ni anak ni, kesian dia lapaq, dok cari makan kat longgokan sampah kt kaki bukit, sebelah ladang~

~Kadang2 dia naik ke bukit, mendekati pondok panas. habis semua jerit. Nabilah sorang ja yg dok usha dia, so cpt ready la nak lari~

~Orang India banyak tolong kat pondok panas ni~

~Kawasan depa kan, mereka lebih mengetahui~

~Pacakan bendera di sepanjang jalan kawasan pengundian~

~Bendera di sepanjang jalan kawasan pengundian~

~Kereta berbendera PKR~

~Bergambar dengan anak orang. Naik pening budak ni, semua org nk bgambar dgn dia...pe hal la kakak ni, aku comel kah?, dia kata~
~Ni ada sorang yg sindrom, Mak dia yg btudung krim tu~

~Masa ni, Mak Piah (Skuad Melaka) sedang tengok kertas peperiksaan dia. Kalau ada yang salah, Mak Piah tanya la, Ni kenapa salah ni. Dia jawab, Ni bodo la tu~

~Lagi bendera di jalanan~

~Lagi bendera di jalanan~

~Masa ni, stok belon sampai. So semua sibuk nk meniup. Nabilah, xreti. Nak pecahkan belon, tau la~

~Kak Jah, serumah dgn Safiyyah dan Kak A'an di BR~

~Masa ni, amek gambar sebab geng BN boleh amek meja2 dari sekolah untuk kegunaan mereka di pondok panas~

Perjalanan pulang, janji ngan Nada p cari makan. Lapaq la plak, tadi xmakan. Pas2 set nak pi makan kt R&R kat Rawang. Tengok2 sebelah sini, Rawang tu, Hentian Sebelah ja. Alahai...

Pas2 Nada kata kena pi Sungai Buloh la. Sungai Buloh? Restoran Jejantas? Ha la. Yeh, yeh! Xpernah pi lagi. Baru ja bincang dengan Haz, nk buat trip Al-Hamra' ke Restoran Jejantas Sungai Buloh. Ok, xpa2, Nada yang bawak pi dulu makan kat Restoran Jejantas

Dah jejak kat tapak R&R, sampai kat blok kedai2, rasa macam, dah pernah mai la. Sungguh ka Nabilah xpenah mai lg seumur hidupku ni?

So, jalan2 la cari makan. Kebanyakan kedai2 kat jejantas tu, adalah company boikot semua, KFC, Burger King, lagi pa lg ntah. Kedai pakaian sukan mcm kasut, jersey pun ada. Akhirnya kitorg makan kat sebelah sana. So merentasi jalan la...Diorg nak makan, makanan yang sup2 katanya.
~Nabilah nak makan nasi. Nampk ikan temenung goreng, sedapnya. Kuah nak amek apa ya? Kena cari masak lain yang berikan juga. Nampak asam pedas. Wah, memang mengena nih!

~Depa makan bihun sup ka ni?~

~Kami makan kat sini~

~Nada, Safiyyah~

~Ok, jalan nak balik ke tempat parking, sebelah sana~

~nak balik dah, eh belum..pi solat dlu~

~Pemandangan dari jejantas~

~Selesai solat, kami membeli makanan di A&W. Nada teringin nak makan Onion Ring. Alang2 duit poket yg YB bagi xhabis dibelanjakan lagi, so habiskan la, yeh!
Daisypath Anniversary tickers