Rabu, Ogos 01, 2012
SURAT ABU BAKAR BA'ASYIR PADA PRESIDEN MYANMAR
SHARE/SEBARKAN
Inilah Surat Ustadz Ba'asyir Presiden Myanmar
JAKARTA (voa-islam.com) - Tebalnya tembok penjara tak bisa menghalangi
perhatian ustadz Abu Bakar Ba’asyir terhadap pembantaian etnis Muslim
Rohingya di Myanmar. Ulama muwahhid dan mujahid ini ternyata terus
mengikuti perkembangan kondisi umat Islam yang kini ditindas di Myanmar.
Redaksi voa-islam.com baru saja mendapatkan kiriman email berisi surat
terbuka ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang dikirimkan kepada Presiden
Myanmar, Thein Sein. Menurut keterangan yang didapat surat tersebut
telah diserahkan Senin lalu (30/7/2012), ke Kedutaan Besar Myanmar di
Jl. H. Agus Salim No. 109, Menteng, Jakarta Pusat.
Surat yang
ditulis dengan tiga bahasa; Indonesia, Inggris dan Arab itu diantaranya
berisi ajakan untuk masuk Islam dan menghentikan segala penindasan
terhadap umat Islam di Myanmar. Berikut kutipan selengkapnya, surat
terbuka ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk Presiden Myanmar.
“Dengan nama Alloh yang Maha Luas dan Kekal belas kasihNya kepada orang mukmin, serta Maha Penyayang kepada semua Makhluk-Nya”
Dari Al Faqir Ilalloh : Ustadz. Abu Bakar Ba’asyir
Kepada hamba Alloh : Thein Sein Presiden Myanmar
السَلاَ مٌ عَلَى مَنِ تَّبَعَ الْهُدَ ى
Semoga keselamatan diberikan kepada orang yang mengikuti petunjuk ini (agama Islam)
Kami mengajak kalian kepada kebahagiaan di dunia dan di akherat, untuk
menyelamatkan diri dari kehidupan materialistik anda yang gersang dan
memperihatinkan, yang tidak mempunyai ruh sama sekali.
Kami mengajak
kalian untuk masuk Islam yang menyeru untuk mengikuti manhaj (ajaran)
Alloh semata yang tidak ada sekutu bagiNya, yang menyeru kepada keadilan
dan melarang berlaku zalim dan jahat.
Kami telah mendengar jeritan
ummat Islam di negara anda akibat perlakukan anda yang zalim dengan
mengusir hingga membunuh mereka. Sikap anda begitu kejam kepada
saudara-saudara kami ummat Islam di Arakan dan berbagai tempat lainnya.
Penduduk anda yang mayoritas beragama Budha pun bertindak biadab;
membakar rumah-rumah mereka, melarang beribadah dan membantai mereka
layaknya binatang.
Ketahuilah! sebagai sesama ummat Islam kami
bersaudara, derita mereka adalah derita kami, tangis mereka adalah
tangis kami dan darah mereka yang kalian tumpahkan adalah darah kami.
Ketahuilah! ummat Budha di negeri kami (Indonesia) bisa hidup rukun dan
damai dengan kami yang masyoritas Muslim. Mereka tidak pernah
sedikitpun kami dzalimi, bahkan mereka bebas mengamalkan keyakinannya,
tidak kami ganggu.
Islam mendidik kami agar berlaku adil dan baik
meskipun kepada orang kafir (non muslim) yang tidak memerangi kami,
sebagaimana ditegaskan oleh Alloh (Tuhan) dalam firmanNya:
لا
يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ
وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا
إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tidak
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
(QS. Al-Mumtahanah: 8)
Ketahuilah! Kami tidak rela perlakuan anda
dan rakyat anda kepada saudara muslim kami yang dizalimi, maka kami
serukan kepada anda dan rakyat anda:
Hentikan kezaliman berupa pengusiran, pembantaian terhadap ummat Islam di Myanmar.
Berikan mereka kebebasan untuk memeluk Islam dan menjalankan ibadahnya.
Jangan ada lagi diskriminasi terhadap ummat Islam.
Jika seruan ini tidak kalian dengar, Demi Alloh! telah nyata hancurnya
negeri-negeri congkak di tangan mujahidin (dengan izin Alloh).
Dengan izin Alloh pula kami bisa memperlakukan anda dan rakyat anda
seperti negara sosialis komunis Rusia yang hancur berkeping-keping atau
amerika yang sebentar lagi akan binasa (Insya Alloh).
Kami tak ingin
mendengar tangisan saudara-saudara muslim kami di buminya Alloh negeri
kalian dan negerinya ummat Islam yang tinggal di sini, kami tidak ridho
setetes darah pun tertumpah dari kaum muslimin. Sungguh Rabb kami telah
mengajarkan kepada kami bagaimana seharusnya ummat Islam di seluruh
dunia bersikap terhadap kedzaliman yang kalian lakukan:
وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“...dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya...” (QS. At-Taubah: 36)
Bagi kami memerangi orang musyrik yang memerangi kami adalah amal
mulia, kami menang mulia, kami terbunuh juga mulia. Alloh SWT menegaskan
hal ini dalam firmanNya:
قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا إِلَّا
إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَنْ يُصِيبَكُمُ
اللَّهُ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ أَوْ بِأَيْدِينَا فَتَرَبَّصُوا إِنَّا
مَعَكُمْ مُتَرَبِّصُونَ
Katakanlah: "Tidak ada yang kamu
tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. dan kami
menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab
(yang besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami
menunggu-nunggu bersamamu." (QS. At-Taubah: 52)
Demikian surat ini.
Yaa Alloh saksikanlah bahwa kami telah menyampaikannya.
Rutan Bareskrim Mabes Polri, 03 Ramadhan 1433 H
22 Juli 2012
Al Faqir Ilalloh,
(Abu Bakar Ba’asyir)
Search This Blog
Thursday, 2 August 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk komen bernas anda :)